Drama Startup sedang booming dikala anak muda.Selain kisah cinta antara Dal-Mi, Do-San dan Ji Pyeong yang menarik, perjalanan bisnis masing-masing dari mereka pun seru untuk dikutip. Dari yang bukan apa-apa bisa sukses dengan pekerjaan mereka, tentang konflik saat menjalankan bisnis, segala keterpurukan, bangun kembali, hingga meraih kesuksesan seperti yang diinginkan.

Ada banyak pelajaran bisnis yang dapat kita petik dari Drama 16 episode tersebut.

Siapapun Bisa Memulai Bisnis Mereka Sendiri

Siapapun itu, baik kalian yang tidak memiliki orang tua, yatim piatu, tidak memiliki uang yang cukup untuk modal usaha, usia masih di bawah 17 tahun, atau orang yang tidak memiliki jenjang pendidikan di bangku kuliah, atau yang nekat keluar dari pekerjaannya untuk mendirikan perusahaan sendiri sampai ditinggal Istri dan Anak, atau Anda yang hidup di dalam lingkup kehidupan keluarga kaya dan masih dibayang-bayangi bantuan keluarga, atau Anda yang punya keahlian tinggi tapi tak tahu cara mengembangkannya dan semuanya … ingatlah, kalian bisa memulai bisnis Anda sendiri.

Orang sukses tak melulu lahir dari keluarga kaya. Malah banyak orang sukses berasal dari keluarga kurang mampu. Siapapun kalian, asal ada tekad dan usaha, ada banyak jalan terbuka lebar untuk Anda.

Memilih Partner Bisnis yang Tepat

Bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan oleh lebih dari satu orang. Pilihlah partner yang tepat, utamakan kesetiaannya lalu keahliannya. Yang paling penting adalah memilih partner yang tetap bertahan dengan Anda meskipun sedang dalam masa-masa sulit, seperti yang dilakukan oleh SamSan Tech.

Jangan Campurkan Masalah Pribadi dengan Bisnis

Mau seburuk apapun suasana hatimu, mau sepatah hati apapun, jangan pernah Anda campurkan masalah pribadi dengan bisnis. Pebisnis yang profesional tak akan menolak bekerja sama dengan orang hebat kendati di kehidupan pribadinya orang itu adalah mantan kekasihnya atau orang yang telah menorehkan luka.

Di drama Korea StartUp, jika para tokoh suasana hatinya sedang tidak baik, malah mereka jadikan sebagai semangat. Mereka melupakan masalah dengan bekerja, dengan belajar, mencari ide-ide baru. Intinya, tak ada alasan untuk membuat semangat Anda patah.

Kualitas Lebih Penting daripada Kuantitas

Tujuan orang mendirikan bisnis adalah untuk memperoleh uang atau keuntungan yang banyak, sehingga mereka melupakan kualitas dari produk atau karya yang mereka ciptakan. Perlu kalian perhatikan, bahwa, hanya memperhatikan kuantitas tak akan membuat perusahaan Anda lama berdiri. Beda lagi jika Anda memperhatikan kualitas dari awal.

Mungkin memang akan lama memperoleh keuntungan, tapi maju sedikit demi sedikit lebih baik daripada maju dengan cepat tapi hancur lebih cepat.

Belajar Investasi Saham dari Han Ji Pyeong

Sejak awal Ji Pyeong sudah memiliki kemampuan sebagai fund manager saat berhasil memenangkan kompetisi trading saham semasa sekolah. Ia mengubah uang 8 juta Won  juta milik Nenek menjadi 80 juta Won. Kemudian Ji Pyeong melanjutkan kariernya dengan menanamkan saham di perusahaan start-up alias bisnis, bukan perusahaan publik.

Biasanya, jangka waktu investasi di perusahaan start-up lebih pendek daripada investasi di perusahaan publik.

Selanjutnya, Ji Pyeong juga memiliki sebuah tujuan, dalam berinvestasi langsung ke perusahaan, penting sekali untuk paham apa tujuan investor. Dimana, tujuan Ji Pyeong sendiri waktu itu adalah mengejar return on investment dari perusahaan start-up yang didanai.

Di dunia nyata, melakukan investasi ke perusahaan start-up (Sandbox) memiliki risiko yang tinggi. Modal bisa saja tidak kembali, mengalami kerugian tinggi, jika Anda ingin main investasi aman, bisa memilih berinvestasi ke perusahaan publik.